Berita Online Untuk Negeri
IndexsRedaksi

Pimpin Penguatan Kapasitas Maritim Asia Pasifik, Bakamla RI Cetak Strategi Baru di Forum HACGAM 2025 Sydney

banner 728x90

Sydney, 18 Oktober 2025, Indexindonesia.com – Bakamla RI (Badan Keamanan Laut Republik Indonesia) kembali menegaskan peran strategisnya di kawasan dengan memimpin sejumlah inisiatif penting dalam 21st High Level Meeting Heads of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) 2025 di Sydney, Australia. Forum yang digelar oleh Australian Border Force (ABF) pada 17 Oktober 2025 ini bukan hanya menjadi ajang konsultasi, tetapi juga momentum bagi Indonesia untuk mengukir komitmen nyata dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan laut regional.

Di bawah pimpinan Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI, Laksamana Pertama TNI Didong Rio Duta Purwokuntjoro, delegasi Indonesia tampil aktif dan propositif. Kehadiran mereka membawa angin segar bagi kolaborasi maritim Asia Pasifik, dengan fokus pada perwujudan HACGAM Vision 2030.

Strategi dan Terobosan Bakamla RI di Pentas RegionalSebagai bukti kontribusi nyata, Bakamla RI tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi sebagai pemimpin (Chair) dari Capacity Building Working Group (CB WG). Dalam kapasitas ini, Indonesia berperan sentral dalam merancang peta jalan peningkatan kapabilitas lembaga penjaga pantai di kawasan. Salah satu pencapaian signifikan adalah penerimaan proposal United Nations Office on Drugs and Crime Global Maritime Crime Programme (UNODC GMCP) untuk bergabung dalam kelompok kerja yang dipimpin Indonesia, sebuah pengakuan internasional terhadap kapasitas Bakamla RI.

Tidak berhenti di situ, Bakamla RI juga mengajukan proposal keanggotaan pada Preventing and Controlling Unlawful Act at Sea Working Group (PCUAS WG) yang akan efektif pada 2026. Langkah ini menunjukkan antisipasi Indonesia terhadap tantangan keamanan maritim masa depan, seperti pembajakan, penyelundupan, dan kejahatan lintas negara lainnya.

Memperkuat Poros Maritim: Pertemuan Bilateral yang Berdampak

Di sela-sela forum utama, delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral intensif dengan dua mitra kunci:

  1. Dengan Australian Border Force (ABF): Membahas penguatan kerja sama teknis, pertukaran informasi intelijen maritim, dan pelaksanaan latihan bersama yang lebih rutin dan kompleks.
  2. Dengan Japan Coast Guard (JCG): Sebagai Sekretariat HACGAM, komunikasi dengan JCG sangat krusial untuk memastikan keselarasan agenda dan implementasi hasil forum.

Pertemuan ini menjadi fondasi untuk operasi gabungan yang lebih solid di masa depan, sekaligus mencerminkan diplomasi maritim Indonesia yang aktif.

HACGAM 2025: Komitmen Kolektif Menghadapi Tantangan Maritim Modern

Forum yang dihadiri 21 negara ini berhasil menyepakati Joint Statement 2025, yang menegaskan kembali pentingnya kerja sama lintas batas. Tantangan seperti kejahatan terorganisir di laut, penyelundupan narkoba dan manusia, hingga isu perlindungan lingkungan laut, membutuhkan respon yang terpadu dan sinergis.

“Partisipasi aktif Bakamla RI dalam HACGAM bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi merupakan perwujudan dari komitmen Indonesia untuk berkontribusi nyata dalam membangun kawasan maritim yang aman, stabil, dan berkelanjutan. Kita tidak hanya hadir untuk Indonesia, tetapi untuk stabilitas kawasan Asia Pasifik,” tegas Laksda Bakamla Didong Rio Duta dalam pernyataannya.

Dengan ditutupnya forum HACGAM 2025, perjalanan dilanjutkan ke Quangzhou, China, pada 2026 mendatang. Bakamla RI kembali ke Tanah Air dengan membawa mandat dan tanggung jawab yang lebih besar, siap mentransformasikan kesepakatan internasional menjadi aksi nyata di perairan Indonesia dan kawasan.

Red

banner 728x90
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *