PROBOLINGGO – Aksi tawuran pelajar yang sempat digagalkan warga kemarin (29/11/2022), antara pelajar SMP negeri 9 Kota Probolinggo dengan SMP Negeri 6 dan 7 tersebut ternyata dipicu saling ejek. Oleh sebab itu aparat kepolisian mengajak Dinas Pendidikan, beserta perwakilan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota setempat. Untuk hadir dalam pertemuan di Aula Dinas Pendidikan di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Rabu (30/11/2022).
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Syabani menuturkan, jika giat tersebut merupakan salah satu bentuk mengantisipasi adanya tawuran antar pelajar.
“Dalam giat ini, kita sengaja menindak lanjuti adanya aksi tawuran pelajat SMP kemarin yang terjadi di Jalan Cokroaminoto, karena kan aksi tersebit diperankan oleh anak dibawah umur, tentu ini menjadi atensi pada kita semua, dari pihak sekolah, Guru, Orang tua, maupun masyarakat agar lebih memperhatikan aktivitas anak,” terangnya.
Memang, dalam sematan acara yang juga dihadiri oleh peewakilan siswa dari sekolah terkait. Hampir semua penjelasan siswa, bermula dari aksi saling ejek dan saling geber sepeda motor antar pelajar.
“Mereka ini kan masih anak – anak, ya jelas pola pikirnya masih labil, sedikit saja ada apa – apa, mereka langsung menanggapinya dengan hal demikian, beruntung ya kemarin itu masih ada warga, masyarakat sekitar yang membubarkan aksi mereka yang hendak tawuran, jika tidak, baigaimana, bahkan bisa – bisa mereka menjadi korban,” tambahnya.
“Ya nanti kita segerakan dan akan kita koordinasikan lagi kepada seluruh sekolah untuk mengadakan acara silaturahmi, supaya tidak ada lagi aksi tawuran pelajar, selain itu kita juga akan melibatkan pihak kepolisian juga, dengan tujuan mereka para pelajar ini bisa mendapatkan sosialisasi penyuluhan secara langsung dari aparat penegak hukum,” tandasnya.(*)