Kota Batu, Indexindonesia.com – Kisah di balik toga hitam yang dikenakan 31 perwira TNI AD di Sidang Senat Terbuka Poltekad, Sabtu (6/12/2025),
penuh dengan dedikasi dan pengelolaan waktu yang ketat. Mereka bukan hanya mahasiswa biasa, melainkan prajurit aktif yang harus membagi perhatian antara tugas pokok kesatuan dengan tuntutan akademik tingkat tinggi.
“Tantangan terbesar adalah saat harus menyelesaikan laporan kegiatan satuan yang mendadak, sementara deadline revisi tesis sudah di depan mata. Tapi semua bisa dilalui dengan disiplin dan dukungan keluarga,” ungkap Letkol Inf Astuti, salah satu wisudawan, dengan senyum lega.
Cerita serupa disampaikan Letkol Cba Milik dari Kasrem 083 Malang. “Harus bolak-balik Malang-Batu untuk kuliah, sambil tetap memastikan tugas sebagai Kasrem tidak terbengkalai. Syukur atasan sangat mendukung,” katanya. Begitu pula dengan Letkol Ckm (K) Utari Purwo yang harus mengintegrasikan ilmu kesehatan dengan strategi operasi darat dalam penelitiannya.
Brigjen TNI Triadi Murwanto, Danpoltekad, mengaku salut dengan perjuangan mereka. “Saya lihat sendiri semangat mereka. Datang dari satuan yang sibuk, dengan beban pemikiran operasional, tapi tetap fokus menyerap ilmu. Ini membuktikan kualitas sebagai prajurit sejati,” pujinya.
Kehadiran keluarga di sela-sela acara menjadi pemandangan yang mengharukan. Pelukan dan ucapan selamat dari pasangan serta anak-anak menjadi penyemangat terbesar. “Ini untuk masa depan yang lebih baik, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun satuan dan TNI pada umumnya,” tambah Letkol Inf Alex Donald Surbakti, perwira dari Paban IV Bindik/Spersad.
Perjalanan mereka dari beragam satuan—seperti Kostrad, Rindam V/Brawijaya, hingga satuan-satuan teritorial—dan kemudian bersatu di kelas Poltekad, menciptakan jaringan yang sangat berharga. Kini, dengan membawa gelar Magister Terapan, mereka kembali ke kesatuan masing-masing, bukan sebagai orang yang berbeda, tetapi sebagai perwira yang lebih matang dan siap memberikan kontribusi pemikiran yang lebih strategis.
Hr
