Kota Malang – Setelah usai menjalankan apel pagi di halaman Balaikota Malang. Plt Kepala DLH Kota Malang, G. Raymond H.M, saat memberikan keterangan kepada SiapTv. Gerakan penghijauan Kota Malang kembali mendapat dorongan besar. Ribuan bibit tanaman resmi diserahkan Pemerintah Kota Malang kepada 57 kelurahan. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh jajaran Pemkot Malang kepada lima camat usai apel pagi di halaman depan Balai Kota Malang,pada Senin (17/11/2025).
Jumlah di total untuk bibit yang disalurkan mencapai 3.192 bibit, dibulatkan menjadi sekitar 3.200 bibit, yang akan di bagi ke setiap kelurahan memperoleh 56 bibit. Jenisnya beragam, mayoritas merupakan pohon buah: uni, juwet, kelengkeng, mangga, belimbing, menteng, genitri, matoa, sukun, durian, tanjung, jakaranda, dan bungur.
Masih di tempat yang sama.Plt Kepala DLH , G. Raymond H.M, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai tujuan besar dari pembagian bibit ini. Ia menyebutkan stok bibit di DLH masih sangat melimpah dan siap untuk didistribusikan kapan saja, asalkan ada kepastian lokasi dan komitmen perawatan.
“Di DLH stok bibit kami masih ribuan. Kita memang sengaja menyiapkan pohon buah, tapi kalau nanti lurah atau masyarakat butuh pohon pelindung, kami juga punya. Semua bisa menyesuaikan kebutuhan lokasi,” ujar Raymond.
Dalam hal ini.Raymond menegaskan bahwa keberhasilan program ini bukan dinilai dari jumlah bibit yang dibagikan, tetapi dari berapa banyak bibit yang benar-benar tumbuh dan berumur panjang dan bertahan lama.
“Menanam itu paling mudah, merawat yang sulit. Kami berharap lurah menyampaikan ke warga bahwa tanaman ini kalau buah, tidak bisa dipanen satu atau dua bulan. Butuh empat sampai lima tahun. Jadi yang kami titipkan itu bukan hanya bibit, tapi tanggung jawab,”tegasnya.
Raymond menjelaskan bahwa bibit-bibit ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi memiliki fungsi ekologis penting, mulai dari menambah peneduh, meningkatkan serapan air, memperbaiki kualitas udara, hingga menciptakan ruang hijau produktif bagi warga Kota Malang.
“Kalaupun nanti sudah berbuah, warga yang akan merasakan manfaat langsungnya. Kita ingin penghijauan ini tidak hanya terlihat hijau, tapi juga memberi hasil nyata bagi masyarakat,” kata Raymond.
DLH kini juga memetakan titik-titik terbuka yang dinilai strategis untuk menjadi kawasan tanam baru, termasuk wilayah dengan lahan luas dan permukiman padat yang membutuhkan tambahan vegetasi.
“Kami juga melihat beberapa lokasi cukup potensial. Prinsipnya sederhana: bibit siap, lokasi siap, masyarakat siap merawat maka penghijauan bisa jalan,” pungkasnya.(Ton)


































