Batu Gelar Karnaval Bantengan Internasional, Ribuan Warga Serbu Jalan Panglima Sudirman

banner 728x90

Kota Batu, 3 Agustus 2025, Indexindonesia.com – Semangat melestarikan Bantengan, warisan budaya leluhur yang menjadi kearifan lokal unggulan, kembali bergelora di Kota Batu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Batu membuktikan komitmennya dengan sukses menyelenggarakan Trance Festival 2025 Banteng Nuswantara pada Minggu (3/8/2025) siang. Acara tahunan ke-17 ini menjadi magnet budaya yang menyedot ribuan penonton.

Kegiatan spektakuler ini diikuti oleh 110 grup Bantengan se-Jawa Timur. Ratusan seniman dan penari mengarak kesenian khas berbentuk kepala banteng berhiaskan kain warna-warni itu dengan gegap gempita. Rute karnaval dimulai dari titik kumpul di Stadion Gelora Brantas dan bergerak menuju Panggung Kehormatan di depan Rumah Dinas Walikota di Jalan Panglima Sudirman. Suara gamelan, teriakan khas pemain, dan gerakan dinamis Bantengan memenuhi sepanjang jalan, menciptakan atmosfer magis dan penuh energi.

Kehadiran Wali Kota Batu, Nurochman SH MH, dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto SH MH, beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di panggung kehormatan menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian budaya ini.

Peserta Internasional Warna Festival

Yang membuat tahun ini istimewa adalah kehadiran delegasi Bantengan Internasional sebagai tamu kehormatan. Festival kali ini diramaikan oleh perwakilan dari Malaysia, Moskow (Rusia), Kamboja, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Chili, Thailand, India, dan China. Penampilan unik dari peserta mancanegara ini menjadi sorotan utama, menarik perhatian warga yang sudah memadati lokasi sejak pagi hari.

“Bantengan Nuswantara ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun,” ujar Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto SH MH, saat ditemui di Pendopo Rumah Dinas. Beliau menjelaskan bahwa format festival terus dievaluasi bersama sesepuh Bantengan. “Beberapa tahun lalu dilaksanakan secara kolosal. Tapi akan terus kita evaluasi… Kemarin sempat ada usulan kolosal, tapi karena stadion tidak bisa dipakai (karena kegiatan olahraga), maka tetap kita laksanakan format karnaval ini. Yang penting, tiap tahun tetap ada, tinggal mencari konsep terbaik ke depan,” papar Heli Suyanto.

Pesan Persaudaraan dari Negeri Jiran

Semangat menjaga budaya lintas batas terasa kuat. Ritaudin, peserta asal Sabah, Malaysia, mengungkapkan kekagumannya. Pria yang akrab disapa Udin ini mengaku tidak pernah absen mengikuti festival sejak pertama kali datang. “Setiap tahunnya saya tak pernah absen… dan untuk festival ke-17 serta seterusnya, saya akan tetap ikut,” tekadnya penuh semangat.

Usai tampil, Ritaudin menyampaikan pesan mendalam kepada media dan warga Indonesia. “Sesuatu yang menarik, bukan saja saya dari Malaysia, tetapi semua harus melestarikan budaya Bantengan,” serunya. “Orang Indonesia harus menghargai seni budaya yang ada, yang hilang dikembalikan, jangan dilupakan. Saya orang Malaysia akan support orang Indonesia karena kita bersaudara. Satu Nusantara, satu budaya, satu tradisi yang harus terus dijaga!”

Komitmen Batu Menjadi Kiblat Budaya Bantengan

Festival Bantengan Nuswantara 2025 bukan sekadar karnaval. Ia adalah pernyataan nyata Kota Batu sebagai benteng pelestarian warisan leluhur. Kolaborasi antara pemerintah, seniman lokal, dan partisipasi internasional menciptakan sebuah mozaik budaya yang hidup, dinamis, dan mengakar kuat. Pesan Ritaudin tentang persatuan budaya Nusantara menjadi penutup sempurna, mengingatkan semua pihak bahwa Bantengan bukan hanya milik Batu atau Indonesia, tetapi warisan budaya yang bernilai universal, wajib dijaga bersama untuk generasi mendatang. Gelaran tahun ini sukses membuktikan bahwa tradisi kuno tetap mampu memikat hati di era modern, menjadi magnet wisata budaya yang tangguh. (siatpv.com)

banner 728x90
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *