Progres pengerukan alur darurat capai 99.000 m³, 12 dari 17 kapal dinyatakan laiklaut
BENGKULU (3/7/2025), Indexindonesia.com — Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Muhammad Masyhud, memastikan pembukaan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu akan beroperasi secara terbatas mulai minggu pertama Juli 2025, jauh sebelum batas akhir Inpres No. 12/2025 pada 31 Juli. Optimisme ini disampaikan usai meninjau progres pengerukan bersama Komisi V DPR RI dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan .
Progres Pemulihan Alur
- Pengerukan Tahap I: Sudah 99% selesai dengan kedalaman -4 meter Low Water Spring (LWS) dan volume 99.000 m³ sedimentasi .
- Tahap II: Normalisasi alur hingga -6,5 mLWS untuk memastikan kelancaran kapal kontainer besar .
- Pemeriksaan Kapal: KSOP Pulau Baai telah memeriksa 17 kapal terdampak—12 dinyatakan laiklaut dengan minor perbaikan, 5 lainnya menunggu perpanjangan sertifikat .

Kolaborasi Multisektor
Masyhud menekankan kolaborasi dengan PT Pelindo, TNI AL, dan Pemda Bengkulu untuk:
- Transportasi Darurat: Mengaktifkan rede transport kapal KMP Pulo Tello dan KMP MH Thamrin .
- Pelabuhan Alternatif: Memanfaatkan Pelabuhan Linau Bintuhan sementara .
- Pengawasan Jangka Panjang: Konsesi pemeliharaan alur ke Pelindo untuk antisipasi sedimentasi ulang .
Dukungan Politik dan Daerah
Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi langkah terpadu ini, terutama rencana pencegahan sedimentasi berbasis Inpres 12/2025. Gubernur Helmi Hasan menambahkan, pembukaan alur akan pulihkan ekonomi warga Enggano yang bergantung pada distribusi hasil pertanian dan perikanan .
Latar Belakang:
Pendangkalan alur akibat sedimentasi dan gempa M 6,3 pada Mei 2025 sempat isolasi Pulau Enggano, turunkan harga komoditas, dan ganggu pasokan BBM . Operasional terbatas diharapkan kembalikan fungsi pelabuhan sebagai hub logistik Bengkulu .